KREASI : Batik ‘Gamolan’ Diperbanyak

Standar
Gamolan Tahun 1933

Gamolan Tahun 1933

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Ingin membeli batik bergambar gamolan? Tunggu pada Maret 2012. “Batik ini diperbanyak oleh Gabovira,” kata anggota Mejelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) Fajar Ramadhan Muchtar, Selasa (10-1).

Ia mengatakan rumah produksi batik Gabovira di Kemiling dipercaya memperbayak batik berhiaskan gambar alat musik gamolan. Akan dibuat sebanyak 200 lembar batik dan diperdagangkan kepada masyarakat.

Dia berharap pemerintah membuat kebijakan agar para aparaturnya mengenakan batik yang memuat gambar gamolan. Selama ini batik PNS di Lampung hanya memuat gambar siger, tapis, dan gajah.

“Gamolan akan menjadi desain baru yang masuk dalam batik. Selama ini batik aparatur hanya dihiasi gambar-gambar lama,” kata dia.

Desain batik diserahkan Fajar bersama beberapa rekannya: Hasyimkan, Kemal Sjahdinata, dan Suryo Dwiyono. Suryo yang membuat desain batik gamolan. Read the rest of this entry

’Gamolan’ Masuk dalam Desain Batik Lampung

Standar
Gamolan Tahun 1933

Gamolan Tahun 1933

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Alat musik gamolan akan didesain agar menjadi salah satu gambar dalam batik Lampung. Saat ini desain batik dalam proses pengerjaan.

Anggota Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) Fajar Ramadhan Muchtar, Minggu (8-1), mengatakan saat ini batik Lampung hanya didominasi gambar siger, gajah, atau tapis kapal. Dengan hadirnya gamolan menjadi desain baru bagi model batik.

Menurut dia, gamolan menjadi gambar dalam baju batik ini sebagai bentuk untuk lebih mengenalkan alat musik Lampung yang terbuat dari bambu. Selama ini orang hanya mendengar nama gamolan dan belum melihat bentuknya.

Adanya gamolan dalam batik membuat masyarakat tahu seperti apa bentuk alat musik kuno ini. Dia berharap batik gambar gamolan segara selesai dan bisa dipakai para PNS dan masyarakat umum. Read the rest of this entry

Pemprov-Pemkot Diminta Bangun Monumen ‘Gamolan’

Standar
Gamolan Tahun 1933

Gamolan Tahun 1933

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Guna melestarikan dan mengenalkan gamolan, perlu dibangun monumen alat musik khas Lampung tersebut. Gamolan juga akan diusulkan masuk salah satu gambar mata uang rupiah.

Gamolan perlu mengikuti jejak angklung. Pemerintah daerah sudah membangun monumen angklung. Pemprov Lampung pun harus membangun monumen untuk mengenalkan alat musik gamolan sebagai salah satu simbol daerah,” kata Anggota Majalis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) Bandar Lampung Fajar Ramadhan Muchtar, Rabu (4-1).

Fajar bersama peneliti gamolan Hasyimkan dan pencinta gamolan Kemal Sjachdinata akan bertemu dengan Pemprov Lampung dan Pemkot Bandar Lampung mengenai usulan pembangunan monumen ini.

Menurut Fajar, lokasi tempat pembangunan monumen belum diputuskan. Namun, monumen perlu dibangun di Kota Bandar Lampung. Pemkot dan Pemprov bisa mendanai pembangunan monumen ini. “Mudah-mudahan tahun 2012 ini sudah bisa dimulai pembangunannya,” kata dia. Read the rest of this entry

‘Gamolan’ Bisa Diakses lewat Dunia Maya

Standar
'Gamolan' Bisa Diakses lewat Dunia Maya

'Gamolan' Bisa Diakses lewat Dunia Maya

BANDAR LAMPUNG : Keinginan memperkenalkan gamolan, musik khas Lampung, ke dunia internasional bukan cuma angan-angan. Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) Bandar Lampung membuat media blog dengan alamat gamolan.wordpress.com.

Anggota MPAL Bandar Lampung, Fajar Ramadhan Muchtar, Senin (26-12), mengatakan masyarakat Lampung nantinya
bisa mengakses semua informasi seputar gamolan dalam media blog ini. “Masih banyak orang yang belum tahu Lampung memiliki alat musik gamolan,” kata Fajar.

Menurut dia, pelajar dan guru-guru sekolah bisa mengakses informasi tentang gamolan untuk menambah pengetahuan di sekolah. Pengenalan alat musik dari bambu ini di sekolah sangat penting agar generasi muda tahu dan bisa memainkan gamolan.

“Website gamolan.wordpress.com sudah dapat diakses untuk mendapatkan semua infromasi seputar gamolanRead the rest of this entry

‘Gamolan’ Didaftarkan ke Haki

Standar
Gamolan Didaftarkan Ke HAKI

Gamolan Didaftarkan Ke HAKI

BANDAR LAMPUNG – Alat musik khas Lampung gamolan segera didaftarkan untuk mendapat hak kekayaan intelektuan (Haki) dari Kemeterian Hukum dan HAM. Ada lima hal yang akan dipatenkan, yaitu merek, hak cipta, paten, industri pembuatan gamolan, dan pemasaran. “Paten atas nama masyarakat Lampung yang akan diwakili oleh Pemprov Lampung. Gamolan adalah milik masyarakat, sehingga paten pun harus atas nama mereka, bukan pribadi,” kata Dosen Unila Hasyimkan saat ditemui pada Rabu (21-12).

Hasyimkan yang juga peneliti gamolan ini mengungkapkan pendaftaran Haki melalui Lembaga Penelitian Unila. Hasyimkhan didampingi anggota Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) Kota Bandar Lampung Fajar Ramadhan dan anggota MPAL Kemal Sjachdinata. Read the rest of this entry

Meluruskan Sejarah ‘Gamolan’

Standar
Meluruskan Sejarah ‘Gamolan’

Meluruskan Sejarah ‘Gamolan’

KITA memang patut bergembira dan memberikan kepada panitia dari Pemprov Lampung dan Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) sebagai iniasi pertunjukan gamolan Lampung selama 25 jam oleh 25 grup, 7—8 Desember 2011. Pentas ini sukses tercatat dalam rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) kategori superlatif sebagai pertunjukan gamolan terlama di Indonesia.

Tulisan ini hanya sedikit catatan mengenai (sejarah) gamolan, yang populer dengan nama cetik, sering juga disebut gamolan peghing atau kulintang peghing. Membaca berita seputar gawean akbar tersebut, ada yang menggelitik dan saya merasa perlu meluruskan terutama terkait dengan asal-usul gamolan.

Gamolan sebagai sebuah instrumen musik tidak dapat dipisahkan dari perjalanan panjang peradaban Lampung dalam hal ini Kerajaan Sekala Brak. Rupanya gamolan Lampung telah diteliti Margaret J. Kartomi dan dicantumkan dalam bukunya Musical Instruments of Indonesia yang diterbitkan Indonesian Art Society Association with The Department of Music Monash University, 1985.

Margaret adalah seorang profesor musik dari Monash University Australia yang telah menggeluti musik gamelan selama lebih dari 30 tahun. Ia datang ke Lampung Barat medio 1982. Dalam bukunya, Margaret menyebutkan bahwa gamolan berasal dari Liwa, daerah pegunungan di bagian barat Lampung, “A Gamolan origin from Liwa in the montainous nortwest area of Lampung.” Read the rest of this entry

ALAT MUSIK : ‘Gamolan’ Didaftarkan ke UNESCO

Standar
Gamolan Didaftarkan Ke UNESCO

Gamolan Didaftarkan Ke UNESCO

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Gamolan, alat musik khas Lampung, segera didaftarkan untuk mendapat pengakuan internasional dari United Nations Educational, Scientific, Cultural Organization (UNESCO). Alat musik dari bambu ini juga diupayakan mendapat hak kekayaan intelektual atau Haki dari Kementerian Hukum dan HAM.

Anggota Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) Kota Bandar Lampung Fajar Ramadhan Muchtar, Rabu (14-12), di Bandar Lampung, mengatakan target utama dimunculkannya alat musik gamolan ini untuk mengenalkan ke publik dan mendapat pengakuan dari lembaga internasional. Read the rest of this entry

Pertunjukan ‘Gamolan’

Standar
Rekor Muri 'Gamolan'

Rekor Muri 'Gamolan'

Pertunjukan gamolan Lampung selama 25 jam oleh 25 grup sukses tercatat dalam rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) kategori superlatif sebagai pertunjukan gamolan terlama di Indonesia.

Deputi Manajer Muri, Damian Awan Raharjo, secara langsung menyerahkan piagam Muri kepada Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. di lapangan Korpri Pemprov Lampung, Kamis (8-12).

Menurut Damian, rekor ini sangat fantastik karena 25 grup musik tanpa berhenti terus memainkan gamolan selama 25 jam. Pertunjukan dimulai Rabu (7-12), pukul 10.05, dan berakhir pukul 11.05 kemarin.

“Kalau gamelan, sudah ada rekornya waktu dimainkan di TMII selama 36 jam 36 menit 36 detik. Kalau gamolan kan baru ini. Jadi tetap masuk dalam rekor Muri,” kata Damian. Read the rest of this entry